Cegah Stunting Pada Anak
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis yang menjangkiti jutaan anak di seluruh dunia. Efek jangka panjang dari kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif mereka. Mengenal dan memahami stunting adalah langkah awal dalam menangani masalah global ini.
Pengertian
Stunting, didefinisikan sebagai keterbelakangan pertumbuhan pada anak-anak yang ditandai dengan tinggi badan yang rendah dibandingkan dengan standar anak seusia. Hal ini terjadi akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak (mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun).
Penyebab
Kekurangan Gizi pada Masa Kehamilan: Ibu yang mengalami kekurangan gizi saat hamil memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Pemberian ASI Eksklusif yang Tidak Tepat: Kurangnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.
Infeksi Berulang: Seperti diare atau infeksi parasit, yang mengganggu penyerapan nutrisi.
Ketersediaan dan Akses Makanan: Kurangnya akses terhadap makanan yang sehat dan bergizi.
Sanitasi yang Buruk: Lingkungan yang kotor dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan anak.
Gejala
Tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
Keterlambatan perkembangan motorik.
Kesulitan belajar dan kurangnya konsentrasi.
Rentan terhadap penyakit karena sistem imun yang lemah.
Diagnosis
Diagnosis stunting biasanya melibatkan:
Pengukuran Antropometri: Membandingkan tinggi badan anak dengan standar pertumbuhan anak WHO.
Riwayat Kesehatan dan Gizi: Melacak riwayat gizi dan kesehatan anak serta kondisi ibunya selama hamil.
Pengobatan
Meskipun efek stunting sulit untuk sepenuhnya dibalik, beberapa langkah dapat diambil:
Intervensi Gizi: Pemberian makanan tambahan yang bergizi tinggi bagi anak.
Pengobatan Infeksi: Mengatasi infeksi yang bisa menghambat penyerapan gizi.
Pendidikan Gizi untuk Orang Tua: Memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
Pencegahan
Gizi Seimbang Selama Kehamilan: Mengedukasi ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi.
Promosi ASI Eksklusif: Mengajak ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama.
Peningkatan Sanitasi: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan sanitasi.
Program Suplementasi: Memberikan suplemen vitamin dan mineral bagi anak dan ibu hamil.
Sumber : Kemenkes RI