-Berita-

"KABUT" Pembasmi Nyamuk: Seberapa Efektif Fogging Cegah DBD?

Posted By UPTD Puskesmas Birobuli, 29 Desember 2025 | Berita | Dibaca 32 kali

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang sering muncul, terutama saat musim hujan. Salah satu upaya yang paling dikenal masyarakat untuk menanggulangi DBD adalah fogging atau pengasapan. Kabut tebal yang menyelimuti lingkungan ini sering dianggap sebagai solusi cepat membasmi nyamuk. Namun, seberapa efektif sebenarnya fogging dalam mencegah DBD?

Fogging bekerja dengan menyemprotkan insektisida ke udara untuk membunuh nyamuk dewasa, khususnya nyamuk Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus dengue. Cara ini cukup efektif untuk menurunkan jumlah nyamuk dewasa dalam waktu singkat, sehingga dapat mengurangi risiko penularan DBD, terutama saat terjadi peningkatan kasus.

Meski demikian, fogging memiliki keterbatasan. Fogging tidak mampu membunuh telur, jentik, maupun larva nyamuk yang berada di genangan air. Artinya, jika tidak diikuti dengan upaya lain, populasi nyamuk dapat kembali meningkat dalam waktu singkat. Selain itu, fogging yang dilakukan terlalu sering juga berisiko menimbulkan resistensi nyamuk terhadap insektisida.

Oleh karena itu, fogging sebaiknya dipandang sebagai langkah darurat, bukan solusi utama. Pencegahan DBD yang paling efektif tetap melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air, serta langkah tambahan seperti menaburkan BUBUK ABATE pada tempat penampungan air.

Kesimpulannya, fogging memang efektif sebagai tindakan cepat untuk menekan jumlah nyamuk dewasa, tetapi tidak cukup jika dilakukan sendiri. Pencegahan DBD akan jauh lebih berhasil apabila fogging dibarengi dengan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan bebas dari sarang nyamuk.